VALUTA ASING DAN KURS
Disusun
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ekonomi moneter jurusan
S –
1 Ekonomi Syariah.
Dosen
Pengampu: Saifudin Zuhri, M.Si
Disusun oleh:
1.
Muhamad Hanif Alwi (63020160145)
2.
Khoir Umi Laksana (63020160147)
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI SALATIGA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.
Wb.
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah,
dan inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul
“VALUTA ASING DAN KURS” ini. Sholawat serta salam tidak lupa kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Makalah
yang berisikan tentang valuta asing dan kurs ini kami persembahkan kepada Bapak
Saifudin Zuhri, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi moneter dan
para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam hal penambahan khasanah
ilmu dan sumbangan pemikiran.
Akhir kata
kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, banyak terdapat kesalahan, baik
isi maupun penulisan. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.
Wb
Salatiga, November 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebijakan yang
dipakai suatu Negara dalam perekonomian mencakup dua, yaitu moneter dan fiscal.
Kebijakan fiscal merupakan kebijakan dengan mengurangi atau menambah APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara) serta pajak oleh pemerintah. Sementara kebijakan
moneter adalah kebijakan yang diambil bank sentral dalam upaya menjalankan
fungsinya yaitu mempertahankan kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai
rupiah sendiri dapat dilihat dari dua indicator yaitu tingkat inflasi dan nilai
tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing (kurs). Inflasi adalah kenaikan
harga – harga umum secara terus menerus yang berarti bahwa nilai uang lebih
rendah daripada nilai barang. Valuta asing merupakan mata uang Negara lain.
Dalam melakukan transaksi valuta asing digunakan kurs atau nilai tukar (foreign exchange rate), yaitu harga dari
suatu mata uang dalam ukuran mata uang lain.[1]
Valuta asing dan
kurs selain digunakan sebagai indicator kestabilan nilai rupiah juga digunakan
untuk kegiatan moneter lain, antara lain adalah untuk kegiatan perdagangan
internasional. Makalah ini akan membahas tentang valuta asing dan kurs serta
pasar valuta asing.
1.2. Pokok Bahasan
1.
Apakah definisi dari Valuta Asing dan Kurs?
2.
Apa saja
macam – macam Kurs valuta asing?
3.
Apa saja system dalam kurs valuta asing?
4.
Apa itu pasar valuta asing?
1.3. Tujuan
1.
Mengetahui definisi dari Kurs dan Valuta Asing.
2.
Mengetahui macam – macam Kurs valuta asing.
3.
Mengetahui system kurs valuta asing.
4.
Mengatahui pasar valuta asing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Valuta Asing dan Kurs
Valuta Asing adalah
mata uang Negara lain. Sementara kurs adalah harga atau nilai mata uang suatu
Negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang Negara yang lain. Jadi, kurs
valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang yang domestic yang
dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (Sukirno,
2006) .
Dalam penerapannya, kurs nilainya selalu berubah dari waktu ke waktu, hal ini
disebabkan karena jumlah permintaan dan penawaran mata uang asing dan kebijakan
pemerintah yang akan menentukan nilai kurs. Kenaikan nilai tukar mata uang
dalam negeri disebut apresiasi sedangkan penurunan mata uang dalam negeri
disebut dengan depresiasi atas mata uang asing.
2.2. Macam – macam Kurs Valuta Asing
2.2.1. Kurs beli
Kurs beli
adalah harga mata uang yang diberikan oleh bank saat kita melakukan penjualan
mata uang asing yang kita miliki. Sebagai contoh kita mempunyai uang dollar US
$ 10, lalu akan kita jual kepada bank, bank menentukan tingkat harga untuk
setiap US $ 1 saat itu adalah Rp 13.000 sehingga kita akan memperoleh uang Rp
130.000. Dari contoh tersebut maka kurs belinya adalah Rp 13.000 untuk setiap
penjualan US $ 1 kepada bank.
2.2.2. Kurs jual
Kurs jual
adalah harga mata uang yang diberikan oleh bank saat kita hendak menukarkan
mata uang rupiah dengan mata uang asing atau kita ikin membeli uang asing
dengan rupiah. Contohnya adalah kita mempunyai Rp 39.000 dan hendak membeli
mata uang asing ke bank, bank memberikan harga Rp 13.000 per US $ 1, maka kita
akan menerima US $ 3. Maka, kurs jualnya adalah Rp 13.000 untuk setiap
pembelian US $ 1 dari bank.
2.3. Sistem Kurs Valuta Asing
2.3.1. Kurs tetap
Kurs tetap
adalah kurs yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah yang nilainya
cenderung konstan dalam periode waktu tertentu.
2.3.2. Kurs mengambang
Kurs mengambang
adalah kurs yang fleksibel tingkat harganya, yang disebabkan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran.

dalam kurva diatas dijelaskan tentang perubahan
permintaan dan penawaran. Kurs
yang terbentuk merupakan cerminan dari keinginan para pelaku pasar. Pada
akhirnya kurs merepresentasikan kemampuan para pelaku pasar dalam menggeser
atau mempertahankan kurva permintaan DD – D1D1 dan penawaran SS – S1S1. Melalui
mekanisme permintaan dan penawaran akan dicapai suatu kesepakatan dan
terbentuknya kesetimbangan kurs E dan E1.
selain itu ada beberapa factor yang lain yang
menyebabkan perubahan kurs, Menurut (Sukirno, 2006) factor tersebut antara lain:
1.
Perubahan dalam citarasa masyarakat.
2.
Perubahan harga barang ekspor dan impor.
3.
Kenaikan harga umum (inflasi).
4.
Perubahan suku bunga dan ingkat pengembalian
investasi.
5.
Pertumbuhan ekonomi.
2.4. Pasar Valuta Asing
2.4.1.
Definisi Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing atau pasar mata uang sering kali
juga dinamakan sebagai forex (foreign exchange). Forex adalah tempat dimana
para investor membeli dan menjual mata uang (Natsir, 2014) .
2.4.2.
Fungsi Pasar Valuta Asing
Adapun
beberapa fungsi dalam pasar Valuta asing, yaitu:
1.
Untuk transaksi pembayaran.
2.
Mempertahankan daya beli.
3.
Pengiriman uang ke luar negeri.
4.
Mencari keuntungan.
5.
Pemagaran Risiko.
6.
Kemudahan berbelanja.[2]
2.4.3. Jenis transaksi valuta asing
Menurut (Martono, 2004) ada tiga jenis
transaksi yang dilakukan di pasar valuta asing, yaitu:
2.4.3.1. Transaksi spot
Transaksi
spot dilaksanakan berdasarkan nilai tukar saat transaksi terjadi. Transaksi
spot antara bank dan klien dapat diselesaikan pada saat itu juga. Sementara
transaksi spot antar bank pada umumnya diselesaikan dua hari kerja setelah
kesepakatan.
2.4.3.2.
Transaksi forward
Transaksi forward dilakukan dengan menentukan
kapan pembeyaran dan penyerahan valuta asing dilakukan di masa datang. Nilai
tukar mata uang ditentukan pada saat kontrak disepakati. Rentang waktu pada
umumnya selama 1, 2, 3, 6 atau 12 bulan.
2.4.3.3. Transaksi swap
Transaksi swap adalah pembelian dan penjualan mata
uang asing secara bersamaan. Penyelesaian transaksi beli dan jual dilakukan di waktu
yang berbeda dengan bank yang sama.
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
kurs valuta
asing adalah jumlah uang yang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya
rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh
satu unit mata uang asing. Kurs ada dua macam yaitu kurs beli (bank membeli
uang asing dari kita) dan kurs jual (bank menjual uang asing kepada kita). Kurs
juga dibagi menjadi dua system yaitu kurs tetap dan mengambang. Kurs tetap
adalah kurs yang tidak terlalu signifikan perubahannya dan cenderung konstan,
sementara kurs mengambang adalah kurs yang nilainya sangat fleksibel yang
dipengaruhi kuat oleh jumlah permintaan dan penawaran uang asing.
Pasar valuta asing
adalah tempat dimana para investor membeli dan menjual mata uang. Fungsi pasar
valuta asing antara lain: Untuk transaksi pembayaran, mempertahankan daya beli,
pengiriman uang ke luar negeri, mencari keuntungan, pemagaran Risiko memudahan
berbelanja. Transaksi dalam pasar valuta asing ada tiga yaitu transaksi spot, forward, dan swap.
3.2. Saran
Pasar valuta
asing merupakan pasar bebas 24 jam yang telah mencakup wilayah internasional.
Maka dalam penggunaannya harus berhati – hati agar tidak mengalami kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Martono. (2004). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN.
Yogyakarta: EKONISIA.
Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET.
Natsir, M. (2014). Ekonomi Moneter dan kebanksentralan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Sukirno, S. (2006). Makroekonomi : teori pengantar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.