Rabu, 13 Desember 2017

EKONOMI MONETER


VALUTA ASING DAN KURS
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ekonomi moneter jurusan
S – 1 Ekonomi Syariah.
Dosen Pengampu: Saifudin Zuhri, M.Si





Disusun oleh:
1.      Muhamad Hanif Alwi (63020160145)
2.      Khoir Umi Laksana (63020160147)





FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “VALUTA ASING DAN KURS” ini. Sholawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
            Makalah yang berisikan tentang valuta asing dan kurs ini kami persembahkan kepada Bapak Saifudin Zuhri, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi moneter dan para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam hal penambahan khasanah ilmu dan sumbangan pemikiran.
            Akhir kata kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, banyak terdapat kesalahan, baik isi maupun penulisan. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb

                                                                                    Salatiga,      November 2017



     Penyusun






BAB I

PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Kebijakan yang dipakai suatu Negara dalam perekonomian mencakup dua, yaitu moneter dan fiscal. Kebijakan fiscal merupakan kebijakan dengan mengurangi atau menambah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) serta pajak oleh pemerintah. Sementara kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil bank sentral dalam upaya menjalankan fungsinya yaitu mempertahankan kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah sendiri dapat dilihat dari dua indicator yaitu tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing (kurs). Inflasi adalah kenaikan harga – harga umum secara terus menerus yang berarti bahwa nilai uang lebih rendah daripada nilai barang. Valuta asing merupakan mata uang Negara lain. Dalam melakukan transaksi valuta asing digunakan kurs atau nilai tukar (foreign exchange rate), yaitu harga dari suatu mata uang dalam ukuran mata uang lain.[1]
Valuta asing dan kurs selain digunakan sebagai indicator kestabilan nilai rupiah juga digunakan untuk kegiatan moneter lain, antara lain adalah untuk kegiatan perdagangan internasional. Makalah ini akan membahas tentang valuta asing dan kurs serta pasar valuta asing.

1.2.       Pokok Bahasan

1.      Apakah definisi dari Valuta Asing dan Kurs?
2.      Apa saja  macam – macam Kurs valuta asing?
3.      Apa saja system dalam kurs valuta asing?
4.      Apa itu pasar valuta asing?

1.3.       Tujuan

1.      Mengetahui definisi dari Kurs dan Valuta Asing.
2.      Mengetahui macam – macam Kurs valuta asing.
3.      Mengetahui system kurs valuta asing.
4.      Mengatahui pasar valuta asing.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.       Definisi Valuta Asing dan Kurs

Valuta Asing adalah mata uang Negara lain. Sementara kurs adalah harga atau nilai mata uang suatu Negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang Negara yang lain. Jadi, kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang yang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah  yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (Sukirno, 2006). Dalam penerapannya, kurs nilainya selalu berubah dari waktu ke waktu, hal ini disebabkan karena jumlah permintaan dan penawaran mata uang asing dan kebijakan pemerintah yang akan menentukan nilai kurs. Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi sedangkan penurunan mata uang dalam negeri disebut dengan depresiasi atas mata uang asing.

2.2.       Macam – macam Kurs Valuta Asing

2.2.1.           Kurs beli

Kurs beli adalah harga mata uang yang diberikan oleh bank saat kita melakukan penjualan mata uang asing yang kita miliki. Sebagai contoh kita mempunyai uang dollar US $ 10, lalu akan kita jual kepada bank, bank menentukan tingkat harga untuk setiap US $ 1 saat itu adalah Rp 13.000 sehingga kita akan memperoleh uang Rp 130.000. Dari contoh tersebut maka kurs belinya adalah Rp 13.000 untuk setiap penjualan US $ 1 kepada bank.

2.2.2.           Kurs jual

Kurs jual adalah harga mata uang yang diberikan oleh bank saat kita hendak menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang asing atau kita ikin membeli uang asing dengan rupiah. Contohnya adalah kita mempunyai Rp 39.000 dan hendak membeli mata uang asing ke bank, bank memberikan harga Rp 13.000 per US $ 1, maka kita akan menerima US $ 3. Maka, kurs jualnya adalah Rp 13.000 untuk setiap pembelian US $ 1 dari bank.

2.3.       Sistem Kurs Valuta Asing

2.3.1.      Kurs tetap

Kurs tetap adalah kurs yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah yang nilainya cenderung konstan dalam periode waktu tertentu.

2.3.2.      Kurs mengambang

Kurs mengambang adalah kurs yang fleksibel tingkat harganya, yang disebabkan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Gambar terkait
dalam kurva diatas dijelaskan tentang perubahan permintaan dan penawaran. Kurs yang terbentuk merupakan cerminan dari keinginan para pelaku pasar. Pada akhirnya kurs merepresentasikan kemampuan para pelaku pasar dalam menggeser atau mempertahankan kurva permintaan DD – D1D1 dan penawaran SS – S1S1. Melalui mekanisme permintaan dan penawaran akan dicapai suatu kesepakatan dan terbentuknya kesetimbangan kurs E dan E1.
 selain itu ada beberapa factor yang lain yang menyebabkan perubahan kurs, Menurut (Sukirno, 2006) factor tersebut antara lain:
1.        Perubahan dalam citarasa masyarakat.
2.        Perubahan harga barang ekspor dan impor.
3.        Kenaikan harga umum (inflasi).
4.        Perubahan suku bunga dan ingkat pengembalian investasi.
5.        Pertumbuhan ekonomi.

2.4.       Pasar Valuta Asing

2.4.1.           Definisi Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing atau pasar mata uang sering kali juga dinamakan sebagai forex (foreign exchange). Forex adalah tempat dimana para investor membeli dan menjual mata uang (Natsir, 2014).
2.4.2.           Fungsi Pasar Valuta Asing
Adapun beberapa fungsi dalam pasar Valuta asing, yaitu:
1.        Untuk transaksi pembayaran.
2.        Mempertahankan daya beli.
3.        Pengiriman uang ke luar negeri.
4.        Mencari keuntungan.
5.        Pemagaran Risiko.
6.        Kemudahan berbelanja.[2]

2.4.3.           Jenis transaksi valuta asing

Menurut (Martono, 2004) ada tiga jenis transaksi yang dilakukan di pasar valuta asing, yaitu:

2.4.3.1.         Transaksi spot

Transaksi spot dilaksanakan berdasarkan nilai tukar saat transaksi terjadi. Transaksi spot antara bank dan klien dapat diselesaikan pada saat itu juga. Sementara transaksi spot antar bank pada umumnya diselesaikan dua hari kerja setelah kesepakatan.

2.4.3.2.         Transaksi forward

Transaksi forward dilakukan dengan menentukan kapan pembeyaran dan penyerahan valuta asing dilakukan di masa datang. Nilai tukar mata uang ditentukan pada saat kontrak disepakati. Rentang waktu pada umumnya selama 1, 2, 3, 6 atau 12 bulan.

2.4.3.3.         Transaksi swap

Transaksi swap adalah pembelian dan penjualan mata uang asing secara bersamaan. Penyelesaian transaksi beli dan jual dilakukan di waktu yang berbeda dengan bank yang sama.


BAB III

PENUTUP

3.1.       kesimpulan

kurs valuta asing adalah jumlah uang yang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah  yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs ada dua macam yaitu kurs beli (bank membeli uang asing dari kita) dan kurs jual (bank menjual uang asing kepada kita). Kurs juga dibagi menjadi dua system yaitu kurs tetap dan mengambang. Kurs tetap adalah kurs yang tidak terlalu signifikan perubahannya dan cenderung konstan, sementara kurs mengambang adalah kurs yang nilainya sangat fleksibel yang dipengaruhi kuat oleh jumlah permintaan dan penawaran uang asing.
Pasar valuta asing adalah tempat dimana para investor membeli dan menjual mata uang. Fungsi pasar valuta asing antara lain: Untuk transaksi pembayaran, mempertahankan daya beli, pengiriman uang ke luar negeri, mencari keuntungan, pemagaran Risiko memudahan berbelanja. Transaksi dalam pasar valuta asing ada tiga yaitu transaksi spot, forward, dan swap.

3.2.       Saran

Pasar valuta asing merupakan pasar bebas 24 jam yang telah mencakup wilayah internasional. Maka dalam penggunaannya harus berhati – hati agar tidak mengalami kerugian.


DAFTAR PUSTAKA

 

Martono. (2004). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN. Yogyakarta: EKONISIA.
Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Natsir, M. (2014). Ekonomi Moneter dan kebanksentralan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sukirno, S. (2006). Makroekonomi : teori pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.






[1]Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, hal. 219.

[2] Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. Andi Offset hal. 220.

Rabu, 25 Oktober 2017

islam sebagai agama wahyu


DOWNLOAD PDF NYA DISINI:
makalah
dan
presentasi


ISLAM SEBAGAI AGAMA WAHYU
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Islam Keindonesiaan Jurusan S1 – Ekonomi Syariah.
Dosen Pengampu: Juli Dermawan. S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh:
Nama   : Khoir Umi Laksana
NIM    : 63020160147



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Islam Sebagai Agama Wahyu ini. Sholawat dan Salam tidak lupa kami haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan safaatnya di Yaumul akhir nanti.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Islam merupakan agama yang paling sempurna dan diridhoi Allah SWT. Selain itu, islam adalah agama yang diwahyukan kepada Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Makalah ini akan membahas tentang hal tersebut, bagaimana kemudian wahyu tersebut dipahami, dan bagaimana pula posisi akal manusia terhadap wahyu.
Semoga makalah yang kami susun ini nantinya akan bermanfaat bagi para pembaca dalam rangka menambah khasanah ilmu dan pengetahuan serta sumbangan ide – ide. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan dari segi isi maupun penulisan, maka kami menanti kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna perbaikan makalah ini.
            Wassalamualaikumwr.wb



Salatiga,    Oktober 2017


    Penyusun




BAB I

PENDAHULUAN


1.        Latar Belakang

Ada beberapa agama yang diakuioleh Negara di Indonesia, seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Tapi agama yang turun dari Tuhan atau agama samawi menurut beberapa sumber hanya ada tiga, yaitu islam, yahudi, dan nasrani. Sementara agama yang lain merupakan agama yang berasal dari akal pemikiran manusia. Agama wahyu memiliki cirri yang diantaranya adalah berasal dari Tuhan, dan pedoman turun langsung dari sang pencipta. Sebagai agama wahyu, posisi akal yang merupakan anugerah tertinggi perlu ditelaah lebih mendalam terhadap wahyu.




2.        Rumusan masalah

a.         Apa pengertian wahyu?
b.         Bagaimana epistemology wahyu?
c.         Apa Wahyu kauniyah dan quraniyah?
d.        Bagaimana posisi akal terhadap wahyu?



3.        Tujuan

a.       Menjelaskan pengertian wahyu.
b.      Memahami epistimologi wahyu.
c.       Menjabarkan definisi wahyu kauniyah dan quraniyah.
d.      Menjelaskan posisi akal terhadap wahyu.


BAB II

PEMBAHASAN


2.1         Pengertian Wahyu

Dalam islam, wahyu artinya “perkataan” Tuhan. Dia mewahyukan melalui bahasa, bukan dalam bahasa non manusia yang misterius, namun dengan bahasa manusia yang jelas dan dapat dimengerti.[1] Tuhan berbicara kepada manusia dan manusia mendengarkan kata – kata dan memahaminya. Itulahwahyu.[2]
Dalam makalah ini akan dibahas dua makna wahyu menurut bahasa dan istilah. Menurut bahasa ditemukan banyak sekali arti dalam Al Quran yang diantaranya adalah suara, bahasa isyarat, bisikan, paham, api. Sementara itu menurut istilah dikemukakan oleh beberapa sumber dan tokoh, diantaranya:
a.         Kamus Besar Bahasa Indonesia, wahyu adalah petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada para nabi dan rasul melalui mimpi dan sebagainya.
b.        Ensiklopedia bebas, wahyu adalah kalam atau perkataan dari Allah, yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung.
c.         Muhammad Rasyid Ridha, wahyu adalah pemberitahuan Allah Swt mengenai hokum syariat kepada salah seorang nabi.
d.        Zarqani, wahyu adalah pemberitahuan Allah Swt mengenai sesuatuyang diinginkan untuk disampaikan kepada hamba-Nya yang terpilih secara tersembunyi.
Dari beberapa pengertian wahyu yang Kami sebutkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa wahyu adalah petunjuk atau pemberitahuaan mengenai sayariat dari Allah SWT yang diturunkan kepada utusanNya melalui perantara malaikat / langsung secara tersembunyi.

2.2         Epistemologi Wahyu

2.2.1.           Sumber wahyu
Dari pengertian wahyu yang telah disebutkan diatas tentu dapat dipahami bahwa wahyu merupakan ajaran yang bersumber dari Allah SWT. Ajaran tersebut dimaksudkan untuk pedoman ummat dalam hidup di dunia. Allah mempunyai utusan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada manusia. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran sebagai beerikut:
Sesungguhnya ia (al-Quran) diturunkan oleh Tuhan Pengatur semesta alam. Dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) pada hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (QS. asy-Syu’ara:192-194).
2.2.2.           Proses pengetahuan wahyu
Menurut Al Qur’an sendiri, hanya ada tiga bentuk komunikasi verbal dari Tuhan kepada manusis.[3] Dalam hal ini kita dapat melihat pada surat Al Shura ayat 51, sebagai berikut:
“Dan tidak
ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia MahaTinggi lagi Maha Bijaksana.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa penerimaan wahyu dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1.      Dengan komunikasi misterius
Merupakan proses penerimaan ilham secara langsung tanpa perantara, termasuk mimpi yang tepat dan benar. Oleh Karena itu, tidur para nabi adalah satu bentuk wahyu sebagaimana yang disampaikan Amirul Mukminin Ali as, beliau berkata, “Mimpi para nabi adalah wahyu.”


2.      Berbicara dibalik tabir
Allah berbicara kepada utusanNya secara langsung tanpa melalui perantara. Hal ini dialami oleh Nabi Musa a.s. Nabi Musa as mendengar pembicaraan Allah melalui sebatang pohon.Dalam al-Quran disebutkan, Manakala Musa tiba di tempat itu, Musa diseru dari pinggir lembah yang diberkahi dari sebatang pohon, “Wahai Musa sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan pengatur alam raya.” (QS. al-Qashash:30).

3.      Mengirimkan seorang utusan
Dalam hal ini, Nabi berbicara kepada Allah melalui perantara malaikat Jibril. Nabi Muhammad menerima wahyu dengan cara ini, meliputi 3 bentuk, yaitu seperti gemerincing lonceng, melihat Jibril dalam wujud asli, dan menjelma sebagai manusia.

2.2.3.           Karakteristik wahyu
Wahyu yang berupa al-Qur’an maupun hadits, memiliki karakteristik yang asli. Pengetahuan mengenai berbagai karakteristik ini dianggap sangat penting dalam kaitannya dengan pemahaman ajaran - ajaran yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik wahyu :
a.             Wahyu, baik berupa al-Qur’an maupun hadits, bersumber dari Tuhan. Pribadi nabi SAW menyampaikan wahyu ini, memainkan peran yang sangat penting dalam menyampaikan makna wahyu tersebut. Seperti firman Allah dalam Q.S An-Najmayat 3-4 yang artinya : “Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
b.             Wahyu, baik berupa Al-qur’an maupun hadits, merupakan perintah yang berlaku umum atas seluruh umat manusia, tanpa mengenal ruang dan waktu, baik perintah itu diungkapkan dalam bentuk umum maupun khusus.
c.             Wahyu itu berupa nash-nash yang berbahasa arab dengan gaya ungkap bahasa yang berlaku. Orang arab memiliki gramatika khas dalam bahasa mereka, baik dari segi indikasi lafal terhadap maknanya, dari segi pemakaian makna yang tidak terkandung pada lafalnya maupun dari segi kekayaan sastranya. Wahyu ini menggunakan bahasa arab dengan kaidahnya yang paling tinggi, sehingga Alqur’an mencapai tingkat yang tidak dapat dijangkau manusia.
d.            Apa yang dibawa oleh wahyu itu tidak ada yang bertentangan dengan akal, bahkan ia sejalan dengan prinsip prinsip akal.
e.             Wahyu itu merupakan satu kesatuan yang lengkap, tidak terpisah pisah. Diantara tanda kesatuannya adalah penafsiran satu bagian dengan bagian yang lainnya saling berhubungan.
f.              Wahyu itu menegakkan hokum menurut kategori perbuatan manusia, baik berupa perintah maupun larangan. Keduanya berkaitan dengan ujaran yang sifatnya langsung terkait dengan jenis perbuatan tersebut.
g.             Sesungguhnya wahyu, yang berupa Alqur’an dan hadits, turun secara berangsur angsur dalam rentang waktu yang cukup panjang. Turunnya sesuai dengan keperluan dan kasus yang terjadi pada zaman dan tempat dimana ia diturunkan.

2.2.4.           Hakikat wahyu
Wahyu merupakan petunjuk dari Allah yang diturunkan untuk menyelesaikan masalah umat. Kita sebagai khalifah dibumi harus berpedoman kepada wahyu Allah Swt. baik kauniyah maupun qauliyah. Baik dalam penentuan hukum, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
2.2.5.           Kebenaran wahyu
Karena diturunkan sumbernya dari Allah Swt. dan tidak ada campur tangan manusia dan kebenarannya tidak boleh di ragukan dan harus di imani.

2.3         Wahyu Kauniyah Dan Quraniyah

Wahyu yang diturunkan oleh Allah swt. berbentuk wahyu qur’aniyyah (qauliyyah) dan wahyu kauniyyah. Wahyu Qur`aniyah merupakan ayat Allah yang tersurat, sedangkan wahyu kauniyyah adalah ayat Allah yang tersirat. Qauliyah  merupakan sesuatu yang tertulis dan merupakan wahyu yang diberikan secara langsung oleh Allah S.W.T. kepada nabi Muhammad S.A.W.. Semuanya itu terkumpul dalam 2 pedoman umat islam yaitu al-quran dan as-sunnah (Hadist Nabi) melalui perantara malaikat Jibril. Dalam wahyu Quraniyah akan menghasilkan ulama dengan ilmu al quran, dan kauniyah akan menghasilkan ilmuwan dengan ilmu alamnya.

2.4         Posisi Akal TerhadapWahyu

Dijelaskan dalam QS Yusuf ayat 2, sebagai berikut:
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ قُرۡءٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ‏
Yang artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Selanjutnya dijelaskan al baqarah 32:
قَالُواْ سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”( QS Al Baqarah : 32 )
Dalam contoh dua ayat tersebut, dapat dijelaskan bahwa Tuhan memberi manusia akar pikiran untuk mmahami Al Quran. Dan sesungguhnya segala ajaran kehidupan dan alam di bumi telah dituangkan dalam Al Quran.
Akal berasal daribahasa Arab ‘aqala-ya’qilu’ yang secara lughawi memiliki banyak makna, sehingga kata al-‘Aql sering disebut sebagai lafadz musytarak, yakni kata yang memiliki banyak makna. Dalam kamus bahasa Arab al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, dijelaskan bahwa ‘aqala memiliki makna adraka (mencapai, mengetahui), fahima (memahami), tadarabba watafakkara (merenung dan berfikir). Kata al-‘Aqlu sebagai mashdar (akar kata) juga memiliki arti nurunnuhaniyyunbihitudriku al-nafsu ma la tudrikuhu bi al-hawas, yaitu cahaya ruhani yang dengannya seseorang dapat mencapai, mengetahui sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh indera.  Al-‘aql jugadiartikan al-qalb, hati nurani atau hati sanubari.[4] akal digunakan untuk memahami wahyu, dan wahyu untuk dijadikan pedoman.



BAB III PENUTUP


Islam merupakan agama wahyu yang kebenaran wahyunya tidak dapat diragukan lagi. Wahyu turun langsung dari Allah sebagai pedoman manusia di bumi. Dengan perantara Nabi melalui malaikat, wahyu dapat sampai kepada kita berupa Al Quran maupun wahyu kauliyah dalam ciptaan alam. Sebagai manusia yang mempunyai akal, manusia diharuskan berfikir dalam wahyu tersebut, dan wahyu juga merupakan ptunjuk. 
Demikian makalah yang dapat kami tuliskan berkenaan dengan islam sebagai agama wahyu. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami menyadari banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini, baik tulisan maupun isi. Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.












DAFTAR PUSTAKA


Abd. Hakim, Atang dan jaih mubarok. METODOLOGI STUDI ISLAM. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 1999.
bisa, membaca. membacabisa.blogspot. 21 Maret 2016. 13 oktober 2017 <http://membacabisa.blogspot.co.id>.
Izutsu, Toshihiko. RELASI TUHAN dan MANUSIA. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2003.
Muhaimin. KAWASAN DAN WAWASAN STUDI ISLAM. Jakarta: PRENADA MEDIA, 2005.
Ulfah, Maria. akal dan wahyu dalam islam. skripsi S1 - ushuluddin. semarang: walisongo.ac.id, 2009.
waluyo. “gunadarma.ac.id.” t.thn. gunadarma web site. 16 10 2017 <https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi6rvWEmvTWAhVIWhoKHYy0CScQFggmMAA&url=http%3A%2F%2Fs_waluyo.staff.gunadarma.ac.id%2FPublications%2Ffiles%2F2460%2Fbab3-agama_islam.pdf&usg=AOvVaw1lpTHfsIBGYMPS-goG>.
Yasid, Abu. Nalar dan Wahyu. Jakarta: Erlangga, 2007.




[1](Izutsu)hal. 166
[2]Ibid hal. 171
[3]Izutsu, Toshihiko. RELASI TUHAN dan MANUSIA. hal. 194
[4]bisa, membaca. membacabisa.blogspot